"Wong dah umur aja lho make acara pilih-pilih...masih untung ada yang datang nanyakan.
Mbok rumongso..."
Rumpian Ibu-Ibu itu berlanjut. Dan mak jlep ! Sakit dikepalaku. Dari banyak olahan kata..banyak versi yang pernah kudengar. Intinya para perawan tua itu ga boleh pilih-pilih.
Apa yang salah ? Perawan tua, Janda atau apapun sebutan untuk saudari kita untuk masalah jodoh, mereka sama berhaknya. Berhak memilih sama seperti para perawan yang masih muda, kinyis2, ayu, kaya dan anak orang berpunya.
Yang ingin saya sampaikan, sebagai sesama wanita seharusnya punya perasaan lebih peka. Kita lebih bisa memahami mereka. Seharusnya begitu. Jangan hanya nasib yang tidak sama membawa kita kurang empati. Lebih-lebih dulu diberi kesempatan menikah diusia muda. Jadi tipis empatinya. Apa tidak inget kalau punya anak perempuan, sodara kandung perempuan dll (*Weeeitss..kesel, kok malah nyumpahin..ga baik ah...hehehe:)
Masalah jodoh adalah masalah masa depan. Malah lebih jauh, dia adalah surga neraka kita. menikah adalah setengah dien kita. Dan bahkan setengah selebihnya ditentukan oleh qowam yang kita pilih. Bagaimana mungkin untuk hal yang begitu besar seorang muslimah (sisapapun dia ) tidak akan milih-milih
Pasangan adalah lelaki yang akan menjadi qawam bagi dirinya. Wajar kalau kemudian dia memilih siapa yang berhak untuk memimpinnya. Yang berhak untuk ditaati, yang berhak untuk dilayani. Ya kan ?
Bagi Muslimah yang kemudian diamanahi untuk membimbing mereka, kita memang sudah seharusnya bersabar dengan 'kerewelan' mereka. Itulah fungsinya bu 'Guru'. Bersabar mendampingi proses-proses mereka. Bukan melampiaskan kekesalan dengan 'ngerumpi' dengan sesamanya.
Selama yang menjadikan mereka 'rewel' dengan pilihan adalah sesuatu hal yang syar'i, kita harus bersabar mendampinginya. Disamping..adalah tugas kita untuk terus mendampingi dan memahamkan bahwa urusan kerewelan masalah jodoh adalah masalah dien. Bukan yang lainnya.
Rosullullah juga kan udah ngasih warning ke kita.. ketika ada 4 pilihan, Dien, Nasab, Kekayaan, Fisik/Rupa, pilihannya adalah utamakan diennya. Sisanya adalah bonus dari Allah. (maksudnya, kan rizki banget kalau dapat pendamping sholeh, kaya dan cakep pisan..hehehe). Itu kan hak prerogratif Allah untuk memberikan rizki lebih kepada beberapa hambaNya. Ga usah ngiri..
Jika telah datang kepada Muslimah seorang lelaki sholeh, ya istikharahlah dulu. Jangan buru-buru. Pilihan serahkan kepada Allah. Hanya Allah sajalah pemilik pengetahuan hari ini dan hari kemudian.
Setiap insan telah diciptakan jodohnya. Entah di akhirat atau dunia dan akhirat. Tugas kita khusnudhzan aja ke Allah. Mohon didekatkan, dan dimudahkan urusan jodoh kita.
Wallahuallam bishowab.
*12-09-2012/2:58 mejakerjakpppratamasitubondo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar