Ini adalah cara menundukkan kuda liar secara tradisional.
Di sebuah peternakan yang besar, seekor keledai kecil sering kali diikat menjadi satu dengan seekor kuda liar. Kemudian keduanya dilepas di padang rumput yang luas untuk biarkan mencari makan.
Kuda liar itu terus meronta dan mengamuk, kuda liar itu menarik dan menyeret keledai kecil yang diikatkan padanya, melemparkannya layaknya sebuah karung berisi jerami.
Di padang rumput yang sangat luas itu, kuda liar itu akhirnya kelelahan karena berusaha dengan sekuat tenaga melepaskan dirinya dari keledai itu. Saat momen itulah, si keledai kecil memimpin. Binatang kecil, yang lamban, namun sabar dan (terkadang) dianggap tidak berharga itu menjadi pemimpin dari binatang yang sering dikatakan lebih cepat, lebih kuat, dan lebih bernilai.
Setelah beberapa hari, kedua binatang itu akan kembali ke peternakan. Keledai kecil tersebut muncul terlebih dahulu, berlari kecil menuju kandang dengan menuntun sang kuda “liar” yang berjalan mengikutinya dengan patuh.
Di dalam kehidupan sehari2, banyak kita temui pribadi-pribadi kuda seperti itu. Modal dah punya, tapi karena kehilangan kesabaran, pada akhirnya pribadi keledei yang sabar inilah sesungguhnya yang bisa 'mengendalikannya'.
Jadilah seperti itu. Menjadi pribadi yang lebih sabar dan lebih tekun jika Anda belum menjadi seorang yang sabar dan juga tekun. Kerasnya kehidupan ini bisa ditundukkan dengan ketekunan dan kesabaran..
betul ?
*wallahu'alam bishowab..
*14 November 2012 , mejakantorsitubondo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar