Minggu, 22 September 2013

Assalamualaikum...

Wah, ibarat rumah..rumah ini sudah lama ga disambangi. dingin dan pastinya penuh debu. Kosong

Posthing terakhir, desember 2012. Waaahh...lamanya... :D

mumpung masih cuti lahiran, kuisi lagi ah dengan coret2

ttg apa saja...
sekedar berbagi cerita

Kamis, 20 Desember 2012

Berperan Yang Terbaik...





Curhat ah…..

Asli,..saya ini termasuk yang criiing perasaannya ketika baca komentar tentang  hebatnya Ibu-ibu yang di rumah saja. Baik kata-kata redaksi sendiri atau kopi paste tokoh. Baik dari asli yg belum pernah kerja (asli dari awal Full Time Mother)  atau dulunya di dunia karier, oleh sebab kondisinya kemudian memilih di rumah saja.

Dalam benakku, komentar-komentar itu malah mengarah pada, seakan-akan Ibu-Ibu yang karier di luar rumah itu adalah Ibu-Ibu yang menelantarkan rumah tangganya, anak-anaknya, dan juga suaminya

Seakan-akan yang ibu-ibu yang berkarir di luar rumah itu yang mata duitan. Yang tidak qonaah dengan nafkah pasangan

Intinya…berkarier itu tidak baik. Yang baik itu yang  di rumah. Seakan mereka yang dirumah itu lebih baik dari yang berkarier. 

Seakan anak-anaknya lebih terurus dan mendapatkan segalanya lebih baik dan suaminya terservise dengan baik

Sebel ? Pastiiiiii..

Pi ya gimana lagi, coba ?

Sebel aja bawaannya…trus, jadi ga semood dulu lagi pertemanannya. Tidak menarik kan menjadikan seseorang sahabat tapi dia punya sikap merendahkan kita.

(Trus , syetan tuh nambah niupin hawa panaaaassss)

Memangnya Ibu-ibu itu bisa tenang apa, kalo temen suami kebanggaannya itu semua wanita-wanita yang genit, centil, ayu, wangi, tapi suka tebar pesona dan menggoda ?

Apa dipikirnya dia bisa brnapas dengan tenang begithu, Apa dikira suaminya itu makluk langka tanpa nafsu begithu ? 

Memangnya sithu punya kapasitas masuk dunia ini ? 

Bilang aja sedang menghibur diri, karena bisanya cuma itu yang bisa dilakukan.

Kondisi ente beda kali..

Bla…bla..bla…makin jengkel tentunya juga pikiran bantahan yang keluar makin ganas. Gila malah. Hos..hos..hos..sampek megap2 saking emosinya. 

Tenang…tenang..tenaaaang…(perintah otak warasnya)

Tidak dipungkiri, Ibu FTM memang punya  lebih banyak waktu untuk mengurus anak-anak , suami dan Rumah Tangganya. 

Juga masalah kuantitas juga penting disamping kualitas tentunya.

Ga perlu dibantahlah..wong fakta itu hitam di atas putih kok. Bodho kalau mau ngotot ngebantahnya.
Jadi ya, memang harus tahu dirilah kita-kita yang ngarier ini..

Karena kuantitas pertemuan kurang, kualitas lah yang kita genjot gila-gilaan. Gunakan semua sumber daya yang ada untuk membangun hubungan dengan suami dan anak-anak supaya  lubang yang kita buat bisa ditutupi.

Keluarnya kita dari rumah..juga ga mengurangi hak anak. Kita tidak usah menghibur diri menutupi kelemahan yang ada.

Saat anak-anak kecil misalnya. Kita memang harus lebih extra berjuang tuk stok ASI demi anak-anak kita. Jadi pejuang ASIP. Anak-anak  harus mendapatkan haknya  mendapatkan ASI exclusive 6 bulannya dan ASI lanjutan sampai 2 tahun. Susah ? capek ? ya resiko..wong kita dah memilih peran kita sendiri kok.

Anakanak usahakan untuk bisa memulai mengeja a b c d dan a ba ta tsa dari kita. Semua aktifitas anak adalah dalam pantauan kita. Itu memang tugas kita. Ibu mereka, Seseorang yg layak dihormati tiga kali lebih tinggi daripada Ayahnya

Soal gizi keluarga, masakan dan apapun yang masuk ke perut mereka adalah tanggungjawab kita. Kita sebagai Ibunya. Seseorang yang ingin, anak-anak itu bisa menjadi amal sholih yang tidak pernah putus sampai akhirat kelak.

Pada pasangan pun, Allah telah mengatur kewajiban kita sebagai istri. Kita tinggal taat mematuhi rambu-rambNya. Semua yang kita lakukan di luar rumah harus atas ijinnya dan ridhonya.

Kalau sudah ditenang..tenangkan..kipas..kipas… adem juga

Pada akhirnya, daripada nerusin jengkelnya..mending konsentrasi ma diri sendiri aja. Biar sukses jadi Happy mom, Happy wife dan jadi hamba Allah yang diridhoiNya. Daaaan..masuk surgaaaaaaa….:D

Wallahu’allam bishowab..

*tidak peduli  FTM atau ibu yang nyambi ngarier,
yang paling sukses adalah Ibu yang bisa mencetak generasi Robbani. Yg bisa mendidik anak2nya menjadi anak2 yang sholih dan sholihah.
Istri yang sukses adalah yang bisa mendampingi pasangannya sampai ke SurgaNya.
Selebihnya ? Nol Besaaar...


*21-12-2012..mejakantorkppstbd

Kamis, 29 November 2012

Mengapa Keledai dikat Dengan Kuda ?


Ini adalah cara menundukkan kuda liar secara tradisional.

Di sebuah peternakan yang besar, seekor keledai kecil sering kali diikat menjadi satu dengan seekor kuda liar. Kemudian keduanya dilepas di padang rumput yang luas untuk biarkan mencari makan.


Kuda liar itu terus meronta dan mengamuk, kuda liar itu menarik dan menyeret keledai kecil yang diikatkan padanya, melemparkannya layaknya sebuah karung berisi jerami.

Di padang rumput yang sangat luas itu, kuda liar itu akhirnya kelelahan karena berusaha dengan sekuat tenaga melepaskan dirinya dari keledai itu. Saat momen itulah, si keledai kecil memimpin. Binatang kecil, yang lamban, namun sabar dan (terkadang) dianggap tidak berharga itu menjadi pemimpin dari binatang yang sering dikatakan lebih cepat, lebih kuat, dan lebih bernilai.

Setelah beberapa hari, kedua binatang itu akan kembali ke peternakan. Keledai kecil tersebut muncul terlebih dahulu, berlari kecil menuju kandang dengan menuntun sang kuda “liar” yang berjalan mengikutinya dengan patuh.

Di dalam kehidupan sehari2, banyak kita temui pribadi-pribadi kuda seperti itu. Modal dah punya, tapi karena kehilangan kesabaran, pada akhirnya pribadi keledei yang sabar inilah sesungguhnya yang bisa 'mengendalikannya'.

Jadilah seperti itu. Menjadi pribadi yang lebih sabar dan lebih tekun jika Anda belum menjadi seorang yang sabar dan juga tekun. Kerasnya kehidupan ini bisa ditundukkan dengan ketekunan dan kesabaran..

betul ?

*wallahu'alam bishowab..
 
 
*14 November 2012 , mejakantorsitubondo

Berubahlah..! Dan Umur Kita akan Bertambah

.

Tahu burung Elang ?

Elang merupakan jenis unggas yang mempunyai umur paling panjang di dunia, dapat mencapai 70 tahun. Tapi untuk mencapai umur itu seekor elang harus membuat keputusan besar pada usianya yang ke-40 tahun.


Saat umur 40 tahun, cakarnya mulai menua, paruh menjadi panjang dan membengkok hingga hampir menyentuh dada. Sayapnya menjadi sangat berat karena bulunya telah tumbuh lebat, sehingga menyulitkan saat terbang.

Saat itu, elang hanya mempunyai 2 pilihan. Menunggu kematian atau menjalani proses transformasi yang menyakitkan selama 150 hari. Saat melakukan transformasi itu, ia harus berusaha keras terbang keatas puncak gunung untuk kemudian membuat sarang ditepi jurang, berhenti dan tinggal disana selama proses berlangsung.

Pertama, ia harus mematukkan paruhnya pada batu karang sampai paruh tersebut terlepas dari mulutnya, dan kemudian menunggu tumbuhnya paruh baru. Dengan paruh yang baru tumbuh itu, dia harus mencabut satu persatu cakarnya, dan ketika cakar yang baru telah tumbuh, ia akan mencabut bulu badannya satu persatu. Proses yang menyakitkan bukan?

Lima bulan kemudian, bulu bulu yang baru pun telah tumbuh sempurna dan ia mulai dapat terbang kembali.
Dengan paruh dan cakar baru, ia mulai menjalani sisa 30 tahun kehidupannya dengan penuh energi.

Dahsyat ya…perjuangan yang panjang dan penderitaan yang dilalui berakhir indah.

Sebenarnya, begitulah hidup kita. Kita yang telah menjalani hidup ini ‘biasa2’ aja, ketika kita memutuskan untuk mengubah hidup kita, pasti ada harga yang harus dibayar.

Siapa yang ga ‘menderita’ mengubah kebiasaan pelit jadi dermawan ?
Siapa yang tidak akan ‘berkeringat’ mengubah dari mengulur-ulur waktu sholat menjadi penjaga awal waktu ?
Siapa yang tidak harus bersusah payah dari hidup yang hedonis menjadi hidup yang bisa berbagi dengan memikirkan kondisi umat ini ?
Dan lain sebagainya.

Tapi siapa yang akan menikmati hidup ‘panjang’nya kalau bukan kita. Siapa yang akan ‘berumur panjang’ , dikenang orang karena amal kebaikannya kalaubukan si pelaku sendiri ?

Dan pada akhirnya..dengan segala penderitaan bersama perubahan yang ‘sangat menyakitkan’ itu..semoga kita semua mendapatkan akhir hidup yang khusnul khatimah, dan surga Allah tempat akhir kita menapak…

Aaamiin..
Wallahu’allam bishowab

*umur bertambah..artinya bertambah dikenang orang. Walau sudah meninggal..akan terus diingat melebihi umur yang sebenarnya. Begitulah orang2 sholih.
*Friday,Nov30.2012...9:36 mejakantorsitubondo

Kamis, 27 September 2012

Tak Terduga...

Masih sangat ingat dengan pribahasa sedikit demi sedikit lama-lama menjadi bukit kan ?

Terkadang kita memang meremehkan dengan nilai yang sedikit. Tapi terkejut ketika yang sedikit itu sudah berkumpul menjadi besar.

Bagi sebagian orang, nilai uang yang tidak seberapa jika cuma selembar, tapi kalau kemudian disimpan, masukkan celengan, baru ngeh kalau ternyata itu adalah jumlah besar ketika sudah menjadi banyak.

Cobain deh.
Beli celengan ato apalah..kotak juga bisa.
Tetapkan saja nilai uang yang ingin disisihkan. Bisa 5.000, 10.000, 20.000, 50.000 atau 100.000,-
Karena memang tingkat kemampuan orang berbeda..silahkan ukur aja sendiri

Trus..mulailah mendisiplinkan diri kita untuk memasukkan uang lembaran (yang telah kita tetapkan) setiap kita ketemu dengannya. Tapi inget..uangnya tetap uang kita lah. Ga boleh ambil uang orang..:P
Bisa uang kembalian belanja, dapat dari suami, nemu di laci dll..

Setelah penuh..Bukalah !!
Lihat...ga nyangka kan ?
  Biar lebih terasa manfaatnya. Jangan digunakan untuk konsumsi kembali.
Gunakan untuk membeli barang yang selama ini diangankan. Atau wujudkan  LM.

 Atau infakkan aja..
Malah jadi harta dunia akhirat tuh...
ya gak ? :D

selamat mencoba kawan...

*jum'at 28092012  8:28 mejakerjakantorpajakstbd

Rabu, 26 September 2012

Daun Penyedap Rasa

Yang pada phobi kompor - macam saya-..biasanya bingung deh kalo berhadapan dengan rempah2 penyedap masakan. Baik bentuknya yang mana dan juga kegunaannya.

Kubagi2 dikit ilmu nih..hasil 'gentayangan' di dunia maya. Semoga bermanfaat.. ^^

1. Daun Salam

Daun ini untuk penyedap rasa. Rasanya jadi khas. Biasanya soulmatenya adalah lengkuas..xixixi. Untuk masakan berkuah,oseng bahkan bisa dimasukan ketika masak nasi. Hasilnya nasinya punya aroma salam yang siip.. :)

2.Daun Sereh
Kalau yang ini untuk bumbu daging atau ikan. Biasanya yang dimasaknya berair.

3. Daun Jambu batu
Ambil yang muda. Bisa memberi warna coklat. Untuk masak telur pindang atau gudeg. Tapi ya jangan banyak2..ntar sepet rasanya.

4. Daun Ketumbar

 Hayoo...yang awam kompor macam aku, ngiranya ini daun seledri dach. Daun ketumbar ini memberi aroma di hidangan berkuah seperti tom yam dan sup seafood. Atau rajang lembut dan taburkan di atas salad, tumisan atau tuna. Hmm..sedeeep..

5. Daun Kari
Gunanya untuk menggurihkan masakan bersantan seperti gulai, kari. Ada juga yg bilang ini salam koja

6. Daun Suji
Ini untuk ngasih warna ijo makanan. Pewarna yang sehat. tinggal tumbuk/blender dan saring airnya. siip deh..


7. Daun Pandan
Daun Pandan berguna untuk memberi aroma wangi pada makanan. Bisa kue atau bubur manis, ato kolak

8. Daun Jeruk

Yang ini fungsinya untuk menghilangkan bau amis pada ikan. menambahkan aroma sedap pada gorengan seperti rempeyek.

8. Kemangi
Ini juga menimbulkan aroma khas pada masakan. Bisa sebagai lalapan juga





Selasa, 25 September 2012

Bikin Lampu Hias Yukkk

Pernah lihat lampu hias cantik dan unik model begini ?

Ternyata kita bisa bikin sendiri lho...
Lihat cara bikinnya yukk..

1. Siapin bahan2nya. Balon plastik tebal, Lem putih, benang rami

2. Balon ditandai batas sampai mana nantinya benang akan di'lingkarkan' . Jangan terlalu besar ya nandainya.


3. Lem putih ratakan ke tangan (hanya untuk mempermudah aja sih sebenarnya)


4. Nah, ratain deh tuh tangan yang belepotan lem ke bola. Trus mulailah tuk 'membungkus' bola dengan benang.

 5. Terus lingkari bola sampai penuh dengan lilitan benang

 6.Tunggu sampai kering dan mengering ya...

 7. Kalau sudah kering, kempiskan bolanya


8. Dan keluarkan


Terakhir...pasangi lampu dan gantungkan ditempat yang disukai.

Gimana ? Cantik kan ? cantik dan unik say...


*26092012 11:03 mejakerjakantorkppsitubondo